Bismillah,Saya meyakini aktivitas itu tidak memiliki sifat, karena sifat itu melekat pada perspektif subyek / obyek yang sedang melakukan aktivitas.
Misal pada statement, "Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan sulit melawan Agrentina.". pertandingan itu pada dasarnya tetap pertandingan. Sifat sulit itu tidak melekat pada pertandingan bukan?
Sifat sulit itu melekat pada perspektif Timnas Indonesia ketika bertandingan melawan Argentina. Bagi Argentina pertandingan melawan Timnas Indonesia bukanlah hal yang diperspektifkan berat di atas kertas.
Bagi ahli matematika, menyelesaikan soal trigonometri lebih mudah dibanding menuliskan rumus kimia yang dihasilkan setelah etanol dimasukkan kedalam asam cuka. Sedangkan bagi ahli kimia berlaku sebaliknya.
Kita juga begitu bukan? seringkali sifat sulit itu kita lekatkan dengan aktivitas. Padahal sifat sulit itu berada pada perspektif kita kurang ahli dalam melakukan aktivitas yang dianggap sulit tadi.
Maka, para Alim seringkali mengajarkan kita pada makna hakikat untuk meletakkan dan melekatkan sesuatu pada tempatnya.
Misal pada doa, Semoga Allah memudahkanmu dalam urusanmu. Beda dengan Semoga urusanmu dimudahkan oleh Allah. Kalau kita coba kulik sedikit, ada perbedaan cara pandang yang dihasilkan.
Bagi Allah keduanya tentu bisa saja dilakukan. Namun pada hakikatnya, sebenarnya yang ingin kita doakan dan persepsikan itu kan semoga orang yang didoakan tadi punya banyak usaha yang semakin mengasah kemampuannya, sehingga urusannya itu diselesaikan dengan cara yang lebih mudah dibanding ketika pertama kali mencoba melakukan urusannya.
Bukan kita meminta Allah supaya urusan orang tadi, Allah turunkan grade kesulitannya sehingga meskipun dia melakukan dengan cara yang sama seperti sebelumnya atau bahkan tidak melakukan apapun kemudian urusannya lama lama bisa selesai dengan sendirinya. Lagi - lagi meskipun jika Allah berkehendak pun hal itu bisa terjadi.
Namun bukan seperti itu maksud doa kita bukan? Maka kemudian, muncullah rumus keumuman yang yang ada di perpektif pertama, yang sering kita sebut sebagai sunatullah.
Komentar
Posting Komentar