Kesatuan Umat dengan Manajemen Peradaban Satu Atap
Bismillah...
Adalah sebuah keniscayaan jika kelak Islam akan memimpin peradaban di muka bumi ini. Banyak dalil yang menyatakan bahwa Islam sebelum hari akhir nanti akan berjaya, baik Al-Quran maupun As-sunnah (Hadits). Hal yang kemudian harus kita yakini kebenarannya karena Keduanya langsung turun dari dua ‘Subyek Kebenaran’ yakni Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.
Adalah sebuah keniscayaan jika kelak Islam akan memimpin peradaban di muka bumi ini. Banyak dalil yang menyatakan bahwa Islam sebelum hari akhir nanti akan berjaya, baik Al-Quran maupun As-sunnah (Hadits). Hal yang kemudian harus kita yakini kebenarannya karena Keduanya langsung turun dari dua ‘Subyek Kebenaran’ yakni Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.
Keniscayaan itu akan tetap terjadi, dengan porsi peranannya
masing-masing. Ada yang menjadi pelaku, saksi, korban, tersangka, atau terdakwa
sekali pun. Bagi saya, dengan mindset yang sudah tertancap dalam diri setiap muslim
untuk berikhtiar membuktikan dan membumikan bahasa-bahasa langit yang Allah turunkan
melalui firman-Nya ke dalam kehidupan nyata maka hal tersebut sangat mungkin
terjadi. Islam benar-benar memimpin dunia.
Kesatuan umat merupakan langkah awal yang harus dilakukan terlebih
dahulu untuk mewujudkan hal-hal di atas agar apa yang tertulis jelas di dalam
Al-Quran dan Hadits bukanlah sebuah utopia semata. Banyak kasus-kasus yang
akhir-akhir ini terjadi karena umat Islam tidak mau bersatu untuk memanajemen dunia.
Sehingga dewasa ini Islamlah yang menjadi korban untuk memuluskan hasrat ‘Sang
Pemilik Peradaban’. Bahkan disaat seperti ini pun masih banyak yang kemudian
bergerak dengan manuvernya masing-masing. Jika kesatuan umat belum tercapai,
maka jangan harap bisa memimpin peradaban.
Isu-isu yang memarjinalkan dan mereduksi nilai-nilai Islam
secara tidak langsung adalah efek dari angkuhnya kita untuk memulai sebuah
persatuan atas nama Islam, tanpa memandang teritorial dan batas-batas wilayah. Sekulerisme,
pluralisme, relativisme, nihilisme, dan isme-isme lain yang mendistorsikan
nilai-nilai Islam dapat melenggang dengan mulusnya tidak lain berasal dari umat
Islam itu sendiri yang angkuh. Angkuh dalam mempertahankan eksistensi
kelompok-kelompok kecil yang menjadi entitasnya dalam berkarya. Bukan tidak
mungkin jika kita masih belum bisa bersatu untuk mencapai tujuan yang sama, maka
ke depan isme-isme lain yang jauh lebih memarjinalkan Islam akan semakin
menggeliat dan tumbuh subur bak jamur di kala musim hujan.
Kelompok-kelompok ini berkata, kita ini satu jamaah hanya
berbeda cara dan metode dalam menegakannya. Namun selama mereka ini belum
berada pada rumah dengan atap yang sama dengan induk semang yang benar-benar
bisa mengayomi keberlangsungan rumah itu agar tetap sehat, maka kalimat-kalimat
itu hanyalah sebuah kalimat penghibur diri saja. Jika memang hanya berbeda cara
atau metode, seharusnya ada yang memang menjadi pusat koordinasi dari
kelompok-kelompok ini untuk terus berdakwah dalam membumikan Islam. Jika memang
sudah tercipta hal demikian, maka yang dibilang kita ini satu jamaah hanya
berbeda cara atau metode dalam menegakkan agama itu memang nyata adanya.
Sudah banyak bukti jika kita belum siap untuk memimpin
peradaban dunia yang semakin memusingkan kepala ini. Kerjaan kita saat ini
hanya sebatas meng-counter isu-isu yang digulirkan oleh ‘Sang Pemilik
Peradaban’ seperti yang sudah saya sampaikan di atas. Ada pemikiran sesat yang
mengatasnamakan Islam, kita hanya bisa meng-counter dengan membuat
kajian-kajian, tulisan-tulisan dan upaya-upaya lain yang cakupannya relatif
sangat kecil dalam sekali berkumpul.
Pernahkah terpikir dalam benak kita bersama untuk melakukan
upaya-upaya preventif yang bukan untuk mencegah sesuatu yang sudah ada, semisal
sekularisme tadi. Jika kita bersatu dalam satu atap yang sama, saling
berangkulan dan melindungi satu sama lain. Maka kita bisa membuat peradaban
madani yang dicita-citakan sejak dahulu kala. Sekali lagi, bukan untuk mencegah
atau mengantisipasi isme-isme yang sudah ada. Tetapi menjadi solusi dengan
menggulirkan zaman baru dengan manajemen yang kita kelola bersama. Mari
bersatu!!!
Komentar
Posting Komentar