Bismillah, Waktunya hanya beberapa menit pasca shalat maghrib, seketika melihat sisi kiri mushola ada dua buah warung makan yang menyajikan susana kesederhanaan khas kota ini. warung yang satu adalah milik ibu-ibu muda, kemudian yang di sampingnya itu milik ibu-ibu paruh baya. Entah kenapa, mungkin karena gemar bersosialisasi, saya mampir ke warung makan milik ibu-ibu paruh baya, sebut saja Sulastri, 18 tahun, bukan nama sebenarnya (kayak di tipi tipi.. hehe). umum saja jika di jogja kita melihat keramahan (yang sudah mulai hilang di kalangan anak mudanya) seorang penjual kepada calon pelanggannya. Ya, mampirlah saya ke warung itu, saya memulai bertanya dalam bahasa krama sesuai kemampuan yang saya miliki, hm kategorinya krama lugu (tidak terlalu halus). kemudian suasana menjadi lumayan akrab dan sangat cair (sampe netes-netes.. hehe,). A: "Sudah lama Bu buka usaha warung makan?" B: "Ya Alhamdulillah sudah dua tahun" A: "Sendirian kah Bu di sini?...