Postingan

Masyasih? #10 Getas, Kita Bermental Fragile atau Bermental Pejal Kah?

Gambar
Bismillah, Getas Agaknya ini yang harusnya mental kita hindari sebagai pegiat kebaikan. Getas itu tidak lah lembek, justru benda yang getas itu seringkali terbuat dari material yang keras. Manusia yang mentalnya getas itu punya kemauan, punya obsesi, punya kekuatan, namun tidak tahan uji berkali kali. Tidak semua manusia demikian. Banyak pula manusia² keren bermental kuat yang diuji berkali kali selalu dihadapi tanpa melipir sedikit pun, terpukul telak bangkit lagi, tersungkur lemah bangun lagi, terengah-engah melangkah lagi, berlari kembali. Baginya, Tidaklah sama antara orang yang duduk duduk tanpa halangan apapun dibanding pejuang yang mengorbankan harta dan jiwanya. Dan ia yakin, pasti Allah naikan derajatnya. Sebagaimana dalam sebuah ayat dalam Q.S. An Nisa: 95 disebutkan bahwa, لَا يَسْتَوِي الْقاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجاهِدِينَ بِأَمْوالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى ...

Masyasih? #9 Hakikat Nikmat

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim, Pernah makan hidangan favorit dan merasa menemukan kenikmatan ketika merasakan hidangannya? Pada saat yg lain, hidangan yang sama akan terasa tidak nikmat jika kita sedang sakit bukan? 😊 Maka, hakikat kenikmatan sebenarnya bukan terletak pada rasa dari hidangan favorit, seenak apapun. Namun, hakikat kenikmatan itu ada pada kesehatan fungsi tubuh yang Allah karuniakan setiap waktunya kepada kita. Oksigen bebas yang bisa kita rasakan masuk kedalam tubuh kita dengan mekanisme penyaringan alat pernapasan itu pun nikmat. Tapi, kebanyakan manusia baru merasakan nikmatnya menghirup oksigen di udara bebas setelah merasakan sakitnya bernapas menggunakan alat bantu pernapasan. Semoga kita semua menjadi hamba-hamba yang ahli syukur di segala kondisi, dan mampu memeras kenikmatan yang kita rasakan dalam posisi dan hakikat yang benar tanpa kehilangan esensi atas makna kenikmatan yang kita selama ini pahami... ☺️

Masyasih? #8 Gesekan Sosial

Gambar
Bismillaahirrahmaanirrahiim... Sebuah nasihat dalam kitab Al Hikam pernah disampaikan oleh Gus Baha,   "...Kamu akan sakit dengan gesekan sosial, kenapa kamu dibikin sakit? Supaya tidak nyaman dengan makhluk kemudian kembali kepada Allah SWT...".   Maka sikapi saja gesekan sosial di hari-hari ini atau beberapa momentum mendatang supaya kita punya pengingat untuk menyadari bahwa tempat paling nyaman untuk kembali hanya Allah saja J   Apa yang membuat kita nyaman selama hidup ini? perlulah kita menyadari, jangan - jangan kenyamanan itu adalah sebuah tipu daya yang melenakan kita dari hakikat hidup di dunia ini.   Begitu mudahnya kita tertipu oleh nyamannya dunia ketika dengan entengnya menghamburkan uang ketika dalam kelapangan harta. Mengeluarkan uang Rp 100.000,00 bukan menjadi sebuah pertimbangan penting ketika kita sudah memiliki uang yang berlebih.   Padahal saat dalam kondisi kekurangan luar biasa, uang Rp 100.000,00 tersebut menjadi se...

Menjaga Bangunan Dakwah dalam buku "Robohnya Dakwah di Tangan Dai" Karya Syaikh Fathi Yakan

Gambar
Bismillah, Layaknya bangunan rumah, dakwah setelah masa-masa pembangunan bahkan sampai jadi, utuh dan terlihat kokoh sekalipun masih harus terus dirawat. Tak jarang sebuah bangunan mengalami kerusakan, mulai dari cat yang mengelupas, tembok retak, hingga rusak parah bahkan roboh. Keyakinan kita, dasar pembangunan yang baik akan membuat sebuah bangunan mudah diperbaiki bahkan jika roboh sekalipun masih lebih bisa dibangun kembali. Kerusakan dan robohnya sebuah bangunan banyak sebabnya, mulai dari jarang dirawat, membiarkan kerusakan-kerusakan kecil, sampai datangnya bencana alam yang tak bisa dihindarkan. Dakwah yang dibangun dengan dasar-dasar pembangunan yang baik bisa dianalogikan sebagaimana bangunan rumah itu. Syaikh Fathi Yakan dalam Buku "Robohnya Dakwah di Tangan Dai" di bab terakhir menyampaikan bagaimana menjaga bangunan dakwah antara lain: a. Tegakkan bangunan dakwah di atas landasan takwa kepada Allah SWT b. Kukuhkan ukhuwah karena Allah SWT c. Bangunlah pondasi sa...

Simpel (Menyederhanakan yang Rumit, Memudahkan Yang Sulit)

Gambar
Bismillah, Menjadi simpel tidak sesimpel itu. Ketika Pep Guardiola pertama kali memanajeri Barcelona. Barcelona berhasil menyabet semua trophy di semua ajang yang diikuti. Hampir seluruh pasang mata penikmat sepak bola tertuju pada Pep Guardiola dan Lionel Messi yang didapuk menjadi Manajer dan Pemain terbaik dunia di tahun itu. Saya pun tak luput dari hingar bingar berita dan wacana tersebut. Tentu tidak ada yang bisa menyangkal itu dengan pencapaian yang ada. Sampai beberapa waktu berlalu kemudian Pep (Sapaan Pep Guardiola) menyampaikan bahwa pemain terbaik sepanjang dia berkecimpung di sepak bola adalah Sergio Bosquets. Setelah itu saya penasaran dengan pemain ini dan mencoba lebih memperhatikan. Sekilas tak ada yang istimewa dari penampilannya dibanding Iniesta, Thiery Henry, apalagi Lionel Messi. Tapi jika kita lihat lebih jeli. Siapa yang memainkan peran untuk mengendalikan permainan, mengalirkan bola, mengatur tempo sehingga filosofi tika taka menjadi trend permainan sepak bola ...

Hendak (Analogi Kehendak Manusia dan Sunatullah)

Gambar
Bismillah, Saya meyakini aktivitas itu tidak memiliki sifat, karena sifat itu melekat pada perspektif subyek / obyek yang sedang melakukan aktivitas. Misal pada statement, "Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan sulit melawan Agrentina.". pertandingan itu pada dasarnya tetap pertandingan. Sifat sulit itu tidak melekat pada pertandingan bukan? Sifat sulit itu melekat pada perspektif Timnas Indonesia ketika bertandingan melawan Argentina. Bagi Argentina pertandingan melawan Timnas Indonesia bukanlah hal yang diperspektifkan berat di atas kertas. Bagi ahli matematika, menyelesaikan soal trigonometri lebih mudah dibanding menuliskan rumus kimia yang dihasilkan setelah etanol dimasukkan kedalam asam cuka. Sedangkan bagi ahli kimia berlaku sebaliknya. Kita juga begitu bukan? seringkali sifat sulit itu kita lekatkan dengan aktivitas. Padahal sifat sulit itu berada pada perspektif kita kurang ahli dalam melakukan aktivitas yang dianggap sulit tadi. Maka, para Alim seringkali men...

Sentuhan (Analogi Sentuhan Bola di Kaki dan Sentuhan Prasangka di Hati)

Gambar
Bismillah, Setiap pemain bola tentu tahu hal yang sangat penting dalam sebuah pertandingan adalah momen. Kehilangan momen merupakan salah satu hal yang bisa membuat pemain frustasi bahkan sampai susah tidur barangkali. Tentu hilangnya momen itu berkaitan erat dengan sentuhan pertama (first touch) saat menerima bola. Sentuhan itu perlu terus dilatih agar kita lebih mudah mengambil keputusan apakah bolanya akan langsung dioper, ditahan dahulu, atau langsung ditendang keras ke arah gawang. Dalam hidup juga begitu, momen itu takkan bisa terulang kembali. apa yang paling dominan menyentuh hati? Sentuhan yang gagal akan mudah membuat hati kecewa, marah, dan ketidakenakan lain. Perlu latihan terus menerus agar hati kita terbiasa menerima apapun yang mungkin nantinya akan menyentuh, menempa, bahkan melukai. Hati yang terlatih akan tahu bagaimana menyikapinya. Apakah perlu ditahan, dioper langsung, atau dibuang jauh-jauh... Yuk latihan terus... 😊