Postingan

Kenyamanan & Kepercayaan

Bismillah, Waktunya hanya beberapa menit pasca shalat maghrib, seketika melihat sisi kiri mushola ada dua buah warung makan yang menyajikan susana kesederhanaan khas kota ini. warung yang satu adalah milik ibu-ibu muda, kemudian yang di sampingnya itu milik ibu-ibu paruh baya. Entah kenapa, mungkin karena gemar bersosialisasi, saya mampir ke warung makan milik ibu-ibu paruh baya, sebut saja Sulastri, 18 tahun, bukan nama sebenarnya (kayak di tipi tipi.. hehe). umum saja jika  di jogja kita melihat keramahan (yang sudah mulai hilang di kalangan anak mudanya) seorang penjual kepada calon pelanggannya. Ya, mampirlah saya ke warung itu, saya memulai bertanya dalam bahasa krama sesuai kemampuan yang saya miliki, hm kategorinya krama lugu (tidak terlalu halus). kemudian suasana menjadi lumayan akrab dan sangat cair (sampe netes-netes.. hehe,). A: "Sudah lama Bu buka usaha warung makan?" B: "Ya Alhamdulillah sudah dua tahun" A: "Sendirian kah Bu di sini?...

Kedudukan Idelogi

Berbicara tentang sebuah ideologi, Seringkali kita mendapatkan istilah-istilah baru ketika berada di lingkungan yang memiliki tingkat intelktualnya sangat banyak dengan kemampuan yang beragam. terkadang dengan istilah itu kita merasa ada sebuah titik yang membuat kita merasa fokus terhadap istilah yang sebelumnya tidak pernah kita dengar sebelumnya. misal saat kita ada di kelas 5 SD saat mata pelajaran matematika. Kita dikenalkan dengan sebuah teori untuk menghitung sisi-sisi pada segitiga siku-siku. Waktu itulah saat pertamakali mendengar sebuah teori yang bernama Pythagoras. setelah mendengr istilah itu, telinga kita masih terasa asing untuk menyimpan dalam memori otak kita. Hal yang kebanyakan dilakukan oleh kita adalah bertanya kepada teman satu bangku tentang istilah tersebut. kita merasa penasaran, sangat penasaran dengan istilah tersebut (Pythagoras). Rasa penasaran ini yang memaska kita fokus untuk mendengarkan penjelasan tentang teori tersebut. Karena setiap orang memili...

Kesatuan Umat dengan Manajemen Peradaban Satu Atap

Bismillah... Adalah sebuah keniscayaan jika kelak Islam akan memimpin peradaban di muka bumi ini. Banyak dalil yang menyatakan bahwa Islam sebelum hari akhir nanti akan berjaya, baik Al-Quran maupun As-sunnah (Hadits). Hal yang kemudian harus kita yakini kebenarannya karena Keduanya langsung turun dari dua ‘Subyek Kebenaran’ yakni Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW. Keniscayaan itu akan tetap terjadi, dengan porsi peranannya masing-masing. Ada yang menjadi pelaku, saksi, korban, tersangka, atau terdakwa sekali pun. Bagi saya, dengan mindset yang sudah tertancap dalam diri setiap muslim untuk berikhtiar membuktikan dan membumikan bahasa-bahasa langit yang Allah turunkan melalui firman-Nya ke dalam kehidupan nyata maka hal tersebut sangat mungkin terjadi. Islam benar-benar memimpin dunia. Kesatuan umat merupakan langkah awal yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk mewujudkan hal-hal di atas agar apa yang tertulis jelas di dalam Al-Quran dan Hadits bukanlah sebuah utopia s...

Nilai Kebenaran Sebuah Karya

Bismillah… Masa muda, masanya para muda mudi ingin selalu berkreasi tanpa henti. Masa dimana ia ingin terus berjalan kemanapun, sampai lelah pun belum bisa menghentikannya untuk bergerak terus dan terus. Sehela ruh dalam daging dengan tingginya idealisme yang ingin memecah arus mainstream bernama realitas.  Masa dimana kita menafsirkan sebuah kebenaran dengan dasar sebuah pemahaman. Masa itu pun yang kemudian dialami oleh sebagian besar manusia yang hidup di bumi ini, yang dengan izin-Nya beberapa diantara mereka memiliki kebermanfaatan lebih dibanding lainnya. Masa muda, masa dimana kita ingin selalu berkarya, sadar atau tidak sadar setiap pemuda itu ingin memiliki sesuatu yang dihasilkan dengan usahanya. Untuk menghasilkan sebuah karya dibutuhkan sesuatu yang bernama inspirasi. Jadi wajar saja ketika banyak muda mudi masa kini yang ingin mengekplorasi diri dengan caranya masing-masing.  Ada yang dengan pergi ke masjid membaca Al-Quran, ada yang pergi ke pantai, meli...
Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim...

Tak Bisa Melihat Bukan Berarti Buta, Sadarlah Kita Telah Menutup Mata.

Bismillah, Sahabat Nuya gimana kabar? Lama tak bersua sama tulisan saya kan. hehe, oh ya mungkin bagi yang update status FB saya (https://www.facebook.com/Nurpalenkchikampex) tulisan ini sudah ada. hanya ingin saya ulangi lagi biar tambah berkembang dan mudah dipahami. tulisannya terkait membuka mata tapi ndak sambil cilukba ya... Begini ni guys, membuka mata itu itu penting banget ternyata. Sebenarnya kita itu tidak bisa melihat bukan karena kita -mohon maaf- buta, sekali lagi bukan karena buta. Namun kita itu terlalu nyaman dengan kebiasaan kita untuk menutup mata. Biasanya kita itu nyaman kan kalau sudah menutup mata, apalagi kalau yang namanya tidur dilingkungan yang dingin kalau ndak ada angin sepoi-sepoi. udah deh bakal susah dibangunin... Sebenernya tulisan ini bukan jawaban saya atas pertanyaan dari siapapun, tapi ini hasil refleksi dari beberapa pengamatan dan diskusi-diskusi kecil yang pernah saya lakukan, dari membaca juga tentunya. Begini, misal kita seorang pendidik a...

Logo Tutorial PAI UNY

Gambar